Kamis, 18 September 2014

Cerita Ruslan : Malam Hari Air Masih Mengalir, Kasihan Warga Demak


 

Ruslan menunjukkan bak air di rumahnya

Jepara – Ruslan (46) warga desa Kedungmalang kecamatan Kedung sebulan ini tidak lagi bisa lagi melayani pelaggannya yang membeli air dari bak penampungannya. Sejak seretnya air di pipa warga desa Kedungmalang kampung kongsi ijinnya sebagai mpenjual air dicabut sementara oleh PDAM Jepara. Meski saat ini bak penampungan air di rumahnya penuh air dia tidak berani menjual lagi ke pelanggannya warga Demak.

“ Habis bagaimana mas saya sudah terlanjur untuk menanda tangani pernyataan untuk tidak menjual air. Jika saya melanggar aturan itu bisa-bisa saya kena sangsi blokir jaringan yang dendanya cukup besar “, aku Ruslan padaFORMASS, (17/9).

Ruslan mengatakan pemberlakuan keputusan itu baru pertama kali tahun 2014. Sebelum itu tidak ada pencabutan ijin penjualan air bersih kepada warga lain desa. Yang sudah-sudah jika musim kemarau tiba dia bisa menjual bebas air bersih tanpa ada larangan . Jika pasokan habis ya berhenti dengan sendirinya.

“ Namun tahun ini saya heran dengan petinggi kenapa , karena laporan segelintir orang , menyebabkan orang banyak terkena imbasnya. Jika karena alasan suplai air habis jelas tak terbukti. Jika malam tiba aliran air cukup deras . Buktinya ini air dalam bak ini saya isi tadi malam”, kata Ruslan.

Memang pada pagi, siang atau sore hari aliran tidak begitu besar, namun ketika malam hari tiba aliran kembali normal. Oleh karena itu kebijakan mencabut sementara ijin penjualan air termasuk merugikan dirinya. Selain dirinya masih ada beberapa orang yang bernasib seperti dirinya. Padahal ijin pemakaian airnya termasuk niaga yang harganya lebih mahal dibandingkan pemakaian biasa.

“ Ya kami sih ingin agar blokir itu dibuka kembali sehingga kami bisa melayani warga Demak yang butuh air bersih untuk minum dan memasak . Ya kami akan menjual seadanya ketika air habis ya selesai malam diisi lagi “, papar Ruslan yang punya usaha londry pakaian di rumahnya.

Ruslan mengaku sedih kasihan terhadap warga Demak yang ke sana sini cari air bersih. Padahal bak di rumahnya penuh dengan air bersih. Jika air ini diberikan kepada warga Demak ia takut ada mata-mata yang kemudian melaporkan ke fihak desa atau PDAM . Bisa-bisa ia terkena sangsi pemblokiran yang berujung pada pembayaran denda yang besar.

“ Habis gimana lagi kita mentaati aturan Petinggi meski dirasa kurang berperikemanusiaan namun harus kita laksanakan. Mudah-mudahan mereka bisa antri air dari desa Panggung atau Surodadi “, kata Ruslan . (Muin)




Haji Aman dan Lancar bersama KBIH " Al-Firdaus" Jepara hubungi di  085 290 375 959


Tidak ada komentar:

Posting Komentar