Kamis, 05 November 2020

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Kelompok 45 ,Selenggarakan Kajian Online

 


Semarang - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah (KKN RDR)  Kelompok 45 Angkatan 75 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan  seminar berupa kajian online (kajol) yang bertajuk Meneladani Sunnah Rasulullah SAW Sebagai Spirit untuk Mewujudkan NewNormal pasca pandemi”, Rabu (04/10/2020).


Kajian yang berlangsung melalui platform zoom meeting tersebut diikuti lebih dari 80 peserta dari berbagai Universitas seperti UIN Walisongo, Politeknik Negeri Semarang, Universitas Nahdlatul Ulama Jepara, Universitas Wahid Hasyim, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas PGRI Madiun.

Dosen Fakultas Dakwah UIN Walisongo Fahrur Rozi, yang menjadi narasumber dalam acara tersebut menyampaikan bahwa kecemasan masyarakat karena pandemi ini adalah hal yang wajar.


“Adanya pandemi Covid-19 membuat seseorang merasa cemas, khawatir, dan takut. Hal tersebut adalah sesuatu yang wajar yang muncul dalam diri manusia,” jelas Fahrur saat Kajian Online berlangsung.

Dari kecemasan tersebut, Fahrur memberikan pesan agar tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat karena hal tersebut merupakan bagian dari penerapan ajaran Rasulullah SAW.


“Meneladani sifat Rasul adalah suatu kewajiban bagi kita selaku umat islam. Ihyaus sunati harus kita terapkan dalam meneladani sifat Rasul terkait sunnah-sunnah yang diajarkan” jelas Fahrur.

Dalam ceramahnya, Fahrur menambahkan, bahwa jangan sampai musibah pandemi yang dialami di seluruh dunia ini, melahirkan musibah baru.

“Musibah baru di sini adalah jauh dari Allah, malas beribadah, tidak peduli dengan orang lain, dan masih banyak lagi,” imbuhnya.

Fahrur mengambil contoh dari kisah sahabat Rasulullah SAW saat menghadapi wabah yang memiliki korelasi dengan pandemi Covid-19 sekarang ini.

Sahabat tersebut yaitu Umar bin Khattab. Ketika hendak berkunjung ke Kota Syam, saat sampai di perbatasan Kota, Umar diberitahu oleh Gubernur Syam bahwa di Kota sedang terjadi wabah. Kemudian gubernur bertanya sikap apa yang akan diambil oleh Khalifah Umar.

Ternyata Umar memutuskan untuk kembali ke Madinah dan tidak melanjutkan perjalanannya ke kota yang sedang dilanda wabah tersebut.

Fahrur meceritakan bahwa kisah sahabat tersebut bukan berarti sahabat takut terkena wabah dan tidak menerima takdir Allah SWT.

“Khalifah Umar adalah sahabat yang cerdas. Saat ditanya, mengapa engkau lari dari takdir Allah wahai Khalifah?. Umar menjawab, saya lari dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lainnya,” Jelas Fahrur saat menjelaskan kisah salah seorang sahabat nabi.Terakhir, Fahrur menyimpulkan pelajaran yang dapat dipetik dari kisah yang dijabarkannya tersebut.

“Pelajaran yang dapat kita ambil yaitu ketika seseorang berada dalam wilayah yang terkena wabah, maka menetaplah, jangan pergi ketempat lain. Sedangkan jika seseorang berada dalam wilayah aman, janganlah ia pergi ketempat yang terjangkit wabah” tutupnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar