Minggu, 01 Maret 2015

Warga Mengeluh , Beras Raskin Kualitasnya Rendah Kuning dan Berkutu


Demak - sejumlah warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung mengeluh setelah membeli beras raskin dibalai desa setempat. Beras yang dibelinya pada bulan ini kualitasnya amat buruk. Selain warnanya yang kusam juga kotor dan berbau apek.

Juwariyah warga erte dua  erwe dua desa Kedungmutih mengatakan beras yang dibelinya dari balai desa bulan ini sangat tidak layak untuk dikonsumsi. Butiran beras banyak yang pecah dan warnanya juga kusam . Jika di cium aroma beras  terasa apek.

Biasanya sih saya sering konsumsi sendiri beras raskin kalau kondisi bagus. Tapi kalau kayak gini ya kita harus mencampurnya dengan beras kualitas baik. Kalau tidak ya kita tukar dengan beras yang bagus dengan menambah uang “, ujar Juariyah yang setiap bulan mendapatkan jatah untuk membeli beras raskin.

Hal sama juga dikatakan Mbah Darsih  pedagang beras di pasar baru desa Kedungmutih. Kualitas beras raskin yang diterima warga bulan ini sangat jelek. Ia menunjukkan beras dari dalam zak yang ia beli dari warga. Dan memberikan bandingan beras raskin yang dibeli dari warga desa Kedungmalang Jepara.

“ Kalau yang dari Jepara ini meski banyak yang pecah namun warnanya tidak kusam. Baunyapun tidak terasa sehingga jika terpaksa dikonsumsi masih layak. Tapi kalau yang ini sudah kotor berbau apek jadi harganyapun lebih rendah  kata Mbah Darsih.

Mbah Darsih membeli beras raskin dari warga perkilonya berkisar lima ribu rupiah sampai enam  ribu rupiah tergantung kualitas. Warga membeli beras dari balai desa perkilonya seribu lima ratus sampai dua ribu rupiah. Oleh karena itu jika dijual warga mendapatkan kembalian uang perzaknya  empat puluh ribu sampai enam puluh ribu rupiah.

“ Warga yang mendapat beras raskin rata-rata menjual kembali beras raskin itu untuk di tukar beras yang bagus atau mendapat kembalian uang. Namun ada juga yang langsung memasaknya untuk makan sehari-hari “, tambah mbah Darsih.

Satgas raskin desa Kedungmutih Adib membenarkan , kualitas beras raskin tidak selalu sama. Kadang mendapatkan kualitas bagus kadang bisa kualitasnya rendah. Ia tidak mempunyai pilihan karena itu sudah jatah ambil dari dolog.


Untuk pengambilannya kadang satu bulan sekali , namun pernah dua kali dalam satu bulan. Adapun pembagiannya beras dari dolog dikirim ke balai desa. Selanjutnya ketua erte mengambil beras sesuai dengan jumlah raskin kemudian dibagikan kepada masing-masing kepala keluarga. Ditingkat RT itulah warga bisa membeli  beras raskin. Pak Ardans Melaporkan untuk kabarseputarmuria.com (Muin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar