DEMAK, suaramerdeka.com – Kekeringan tak pernah abstain menyambangi warga Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Demak. Meski pipa perusahaan daerah air minum (PDAM) telah sampai Kedungmutih, namun warga selalu kekurangan air bersih pada musim kemarau.
Hal ini dikarenakan pipa yang terpasang dua tahun lalu itu tak pernah mengeluarkan air. “Pipa sudah ada tapi tidak ada air, katanya tidak ada ijinnya, padahal yang pasang ya pemerintah, kami tidak mudeng,” kata Lurah Kedungmutih, Hamdan.
Persoalan tersebut diadukan kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang mengunjungi Kedungmutih, Kamis (2/10). Pada kesempatan itu Ganjar membawa serta bantuan air bersih dari Pemprov Jateng sebanyak enam truk tangki.
Ganjar mengatakan akan menindaklanjuti keluhan warga terkait air bersih. Ia akan menanyakan kepada Pemkab Demak dan instansi terkait. “Katanya perlu ijin balai besar, kita akan follow up. Kalau ijin ke pusat itu urusanku, air ini kebutuhan dasar,” katanya.
Selain air, warga Kedungmutih juga mengeluhkan pangkalan garam yang kondisinya memprihatinkan. Pangkalan yang setiap hari menjadi pasar garam terbesar sekabupaten itu hanya terbuat dari kayu yang sudah reyot dan atapnya bocor. “Kalau hujan air masuk dan garamnya larut, kami rugi,” kata Carik Kedungmutih Ahmad Mushonef.
Politikus PDIP itupun menyanggupi. Ia langsung memerintahkan Kepala Biro Pembangunan Daerah Agus Suranto untuk memasukkan pembangunan pangkalan garam Kedungmutih di daftar usulan APBD Jateng 2015.
Termasuk juga akan mengusahakan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN). “Sudah ada tiga orang yang mengurus ijin SPBN, akan kami cek. Kalau memang benar niatnya untuk kesejahteraan nelayan pasti kami bantu,” katanya.
(Anton Sudibyo/CN39/SM Network)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar