Demak – Bagi tetangga kanan kirinya sosok
Jamilah merupakan wanita yang tangguh dalam keluarganya. Setiap harinya dari
pagi hingga sore hari waktunya habis digunakan untuk berjualan membantu
suaminya. Selama hampir sepuluh tahun ia curahkan waktunya demi lancarnya
pemasukan bagi keluarga.
Mengandalkan pekerjaan
suaminya sebagai buruh nelayan saja jelas tidak mungkin. Dengan beban tiga anak
yang pertama sudah duduk di bangku SLTP hasil dari nelayan jauh dari cukup.
Oleh karena itu iapun memutuskan tetap bekerja sebagai penjual makanan di
sekolah pagi dan sore.
“ Paginya saya jualan di
SD ini dan siang nanti pindah di Madrasah Diniyah sebelah Selatan sana . Berjualan
makanan anak-anak seperti ini sudah jalani masih gadis membantu ibu saya “, aku
Jamilah yang ditemui kabarseputarmuria.com di SD Kedungmutih.
Oleh karena itu usai
melangsungkan pernikahan dengan pria pujaannya itu ia tidak menghentikan
usahanya. Dengan masih tetap dibantu ibunya ia menjalankan usaha jualan makanan
kecil untuk anak SD dan Madrasah. Apalagi suaminya mendukung karena
penghasilannya masih kurang untuk mencukupi belanja sehari-hari.
Dengan modal kereta
dorong dari kayu , setiap hari ia bolak-balik dari rumah ke sekolah untuk
mengangkut dagangannya . Bermacam-macam makanan kecil ia dasarkan dilapaknya
berupa meja lebar pendek. Ada bermacam-macam minuman , makanan kecil kering dan
basah sampai dengan daging ayam kentucy hasil kreasinya.
Selain dia di sekolah itu
masih ada empat lagi temannya yang juga menggelar dagangannya. Namun demikian
ia percaya bahwa rezeki itu sudah diatur oleh Allah . Oleh karena itu tidak ada
rasa saling bersaing satu sama lainnya. Terserah anak-anak mau jajan ke mana
jika memang rezekinya ya akan ke lapaknya.
Meskipun agak berat
dirasakan namun Jamilah mengaku ikhlas dan rela membantu suaminya. Ini semua
dilakukan demi masa depan anak-anaknya. Ia ingin kelak anak-anaknya mendapatkan
pekerjaan yang layak dan lebih tidak seperti dirinya. Dulu ia hanya tamatan SD
karena ketiadaktersediaan biaya untuk sekolah.
“ Ini semua saya lakukan
demi anak-anak saya pak . Anak saya jangan seperti saya kerja kayak begini
karena sekolah saya rendah. Saya ingin
anak-anak saya bisa sekolah sehingga nantinya tidak kerja susah seperti
saya dan bapaknya “, tambah Jamilah.
Apapun rintangannya ia
coba tepiskan , oleh karena itu jika badan sehat ia setiap hari keluar dari
rumah untuk jualan makanan di sekolah. Usai jualan iapun belanja ke pasar desa
tak jauh dari rumahnya . Uang kelebihan dari jualan itu ia gunakan untuk
belanja kebutuhan makan sehari-hari . Jika ada sisa iapun tak lupa menabung
untuk memperbaiki rumah peninggalan orang tuanya.
Ia tidak menghitung
banyak atau sedikit penghasilan setiap harinya yang penting ada pemasukan ia
sudah bersyukur. Apalagi pekerjaannya itu tidak menagganggu kesibukannya
sebagai seorang istri. Dengan dibantu ibunya
dengan senang hati ia melayani anak-anak SD sebagai pelanggannya. (Muin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar